Uninvited


Jika saja kaukabari akan adanya pesta
Akan kusempatkan pulang barang semalam
Bila saja lebih dulu kautentukan seragam
Akan kubongkar lemari tua,
demi bisa menyamai busana merah yang kaukenakan di hari raya

Tapi rupanya tak ada undangan yang tiba
hanya cerita meriahnya pesta dari orang ketiga
Dan puluhan tanya mendera diriku siapa
sebab dalam potret, bajuku saja yang tak sama


Ma, kemarin pialaku jatuh di tangga
Hilang sudah bentuknya
Tiada lagi yang tersisa untuk buat kau bangga

Pa, aku tak berhasrat memejam mata
Karena tak sanggup kusua mimpi yang tadi pagi kutinggalkan dalam laci meja
Itukah mengapa tawa itu tak layak kukecap?
Hingga pahit ini kutelan sendiri. 

Ah, aku sudah terlalu lama bersandar pada angin
Berkeluh pada kertas
dan berteriak di ruang kedap suara
Ah, aku terlalu bosan berbasi-basi
Seolah berbincang dengan orang asing
yang hingga kini tak pernah berhasil memahami
Bolehkah tak kupercayai lagi tradisi potong kue, tiup lilin, kado istimewa?
Wajarkah bila ingin kubakar peta, agar tak kutemukan jalan pulang?

Comments

Popular posts from this blog

DEKADE

Temukan Cinta dari Hijaunya Alam Kita