Harapan?


Aku tak mengerti mengapa masih menaruh harapan pada hutan yang hangus terbakar
Ketika aku sudah kehabisan benih-benih tanaman yang mungkin dapat kutabur pada tanah yang telah menjelma abu
Lahan itu tak menyisakan apa-apa selain, mungkin, kesuburan
Namun lebih daripada itu begitu banyak air mata yang tumpah, binatang-binatang yang kehilangan rumah dan tumbuh-tumbuhan yang kini punah
Aku tak mengerti mengapa aku masih menaruh harapan
Akan ketiadaan yang nyata
Pada kenangan dan sejarah yang telah sirna
Akibat dari ketamakan manusia?
Sekarang sisa mereka yang memiliki satu benih itu
Siap menyulap hutan dan rumah kita menjadi satu hal seragam
Memberi kehidupan hanya pada satu jenis tanaman
Dulu setiap inci dari hutan-hutan itu punya nama yang berbeda-beda
Sungi Nangak, Genilau, Tetijikng, Kangkakng, Dorik Binakng dan ribuan nama lain yang tak dapat kautemukan pada peta dunia pun sulit dituliskan dan cuma dapat kusebutkan saja
Lantas, apa yang sesungguhnya kuharapkan dari kehilangan yang tak terperikan ini?

Comments

Popular posts from this blog

DEKADE

Temukan Cinta dari Hijaunya Alam Kita