Sopir dan Kondektur
Pak Sopir berganti mobil. Bukan lagi metro mini melainkan mikrolet. Kondektur bingung, karena ia tak terlalu dibutuhkan di mikrolet. Terbayang di benaknya jika suatu hari Pak Sopir menjadi sopir pribadi. Ia sama sekali tak akan dibutuhkan. Hanya ada Pak Sopir dan Sang Majikan. Karena gundah dan sepi penumpang, Kondektur meminta turun. Ia berjalan di trotoar dan bertemu Pengamen. Pengamen menanyakan sebab kegundahan Kondektur. “Ini tidak adil. Sopir tetap bisa menyetir dan tetaplah seorang sopir meski tanpa seorang kondektur. Sementara kondektur tak akan menjadi kondektur tanpa ada seorang sopir.” “Kalau begitu, kamu jadi pengamen saja,” usul Pengamen. “Aku tak mau menjadi sainganmu. Dan lagi, pengamen akan bertemu sopir di bus kota.” “Lalu, bagaimana kalau menjadi konduktor? Konduktor tak perlu sopir untuk memimpin or k estra.”